09 Desember 2007

Kotoran Ayam????

Pernahkan Anda menginjak kotoran Ayam ? Saya yakin hampir semua dari kita yang tinggal di negara tropis ini pernah melakukan kecerobohan ini.

Banyak kecorobohan dari diri kita yang pada umumnya semua orang juga sering mengalami ini. Seperti tanpa sengaja diri kita menginjak paku atau luka yang kita pernah alami pada lutut dan dengkul tangan kita. Setiap orang pasti pernah mengalami hal demikian???

Kenapa?

Jawabnya adalah proses.

Setiap dari kita sedang dibentuk oleh Allah. Termasuk Anda yang sedang membaca blog saya ini. dari kebodohan kita melakukan kesalahan dan dari kesalahan kita mengalami kesuksesan. semua hal yang sukses pasti akan mengalami tahap ini. dan Sukses tak harus selalu dinilai dengan uang.

Penulis masih inget bagaimana bagaimana belajar naik sepeda hingga meninggalkan bekas luka besar di kaki. Namun sekarang naik sepeda bak semudah kita berdiri saat ini. ataukah diri kita yang belajar bagaimana belajar berjalan hingga saat diri kita sanggup untuk berlari membuat orang tertentu menjadi bangga dan mengelu-elukan diri kita.

Demikian juga saat ini, saat keberhasilan itu di raih maka dibalik itu semua kita harus khusnudzon. Mungkin saja ada doa dari orang tertentu yang terlupakan oleh kita atau ada orang tertentu yang kita sendiri tidak tau jika dirinya gembira akan keberhasilan yang kita raih saat ini.

Keberhasilan ?

Keberhasilan seseorang itu relatif. Bisa saja keberhasilan ibu adalah membesarkan anaknya. Keberhasilan seorang Ayah adalah menjadikan istrinya menjadi seorang yang sholehah atau yang lain . Namun, keberhasilan seorang umat adalah saat bertemu dengan penciptanya dikarenakan ketaatannya menunaikan ibadah yang telah diperintahkan kepadanya.

Apalagi yang terlupa?

Menerima keberhasilan itu mudah tapi kekalahan membuat beberapa individu berhenti untuk semakin meningkatkan diri.Seperti sebuah cerita tentang perlombaan balap mobil yang diikuti oleh seorang anak yang berdoa sebelum perlombaan dan akhirnya dia menang . Namun saat ditanya bukan doa kemenangan yang ia panjatkan namun berharap bahwa ia tidak akan menangis saat kekalahan .